NASEHAT HIDUP MEMBUAT KITA SURVIVE. Itulah salah satu judul tulisan anak milenial asal kampung Mekar Harapan desa Sindangasih, kecamatan Cikatomas, kabupaten Tasikmalaya. Berjuanglah walau kita hidup sederhana. Karena kesederhanaan tidak akan menghambat langkah kita untuk menjadi sukses dan bahagia. Selagi kita mampu untuk berjalan, ketika kita punya tujuan, pasti ada rintangan, maka tetaplah berjalan. Disetiap kita akan berhasil, bukan hanya Tuhan yang menentukan nasib kita, tapi diri kitalah yang harus memperjuangkan melalui ikhtiar sungguh-sungguh hingga Tuhan menentukan nasib kita.
Fikiran yang dipenuhi oleh trauma kegagalan masa lalu, akan membuat hancur semua usaha yang akan kita lakukan. Berhentinya kita akan kembali membuat kita gagal. Tidak ada pilihan lain selain terus melaju melangkah dengan penuh harapan. Belajarlah atas pengalaman kegagalan itu. Buatlah kegagalan kita menjadi senjata untuk terus melangkah sampai ke tujuan akhir kita. Ingatlah ketika kamu berjuang bersama anggotamu, jangan pernah korbankan mereka demi sebuah karir mu. Tapi korbankanlah karir mu demi anggota mu. Jika kamu sudah bisa dewasa, dan sudah bisa melihat bagaimana kita kedepannya.
Baca Juga: Monster Bermahkota
Buatlah perjalan itu menyenangkan. Jalan akan terasa mudah, akan terasa cepat di laluinya. Tanpa kita sadari rintangan yang menghalang itu telah pasti kita lalui. Ketika kamu berhasil, kamu akan merasa bahagia sekali, karena kamu berhasil melewati jalan-jalan itu. Tapi, jangan berbuat sombong dengan keberhasilan itu. Ingatlah bahwa dunia itu berputar. Karena berputar, maka tidak akan selamanya ada di atas, ketika kamu berada di atas, carilah bekal untuk kita turun kebawah/ pertahankan lah keberhasilan mu itu, dengan menjaga keseimbangan. Jangan sampai dunia berputar lagi ke bawah dan kita tak mampu lagi ke atas.
Kesuksesan dunia terkadang hanyalah tipuan belaka. Jangan sampai kita terpedaya olehnya, karna kesenangan dan kebahagiaan sebenarnya ada di akhirat nanti. Bagi kamu yang berada di bawah, janganlah menjadi manusia yang putus asa. Sebenarnya hidup kamu itu sama dengan yang lain, Tuhan maha adil. Kamu juga bisa hidup enak, dan mewah. Hanyalah waktunya belum tepat. Mungkin juga Tuhan belum melihat perjuangan kamu menghadapi cobaan yang Tuhan berikan kepada kamu. Tuhan tidak mungkin memberikan keenakan atau kesuksesan, dan kemewahan bagimu tanpa kerja keras, karena semua itu ada, tentu ada proses yang harus dilakoninya. Wallahualam Bissawab.
Tentang Penulis.
** Encun (Aep Saepul Milah). Saat ini penulis aktif sebagai mahasiswa STKIP Yasika Majalengka prodi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester I. Selain jadi mahasiswa, penulis juga bergerak aktif menjadi enterpreneur di areal kampus bersama dengan teman temannya mengelola kantin The Mes Yasika.