Oleh: Entin Hamiatin
Kering sudah air mata ini
Hampa sudah hati ini
Mengenang semua kenangan yang lalu
Bersama gugurnya daun-daun yang layu
Terlalu indah apabila kukenang
Dan …
Terlalu luluh apabila kugenggam
Biarlah …
Terbawa angin yang kian mengibaskan sejuta rasa
Biarlah …
Hilang ditelan kegelapan yang memberikan kegalauan dan kepedihan
Aku …
Tersungkur dalam kesunyian
Aku …
Terdampar dalam keresahan
Akhirnya …
Kelelahan muncul berbauran
Akhirnya …
Aku hanya …diam membisu
Aku telah lenyap dalam kesendirian dan kesunyian
Malam …
Angin …
Ah …
========================================
Tentang Penulis*
Entin Hamiatin. Perempuan kelahiran Majalengka 19 Maret 1972, tepatnya di Desa Cimanggugirang Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka. Penulis Pernah menyelesaikan pendidikan tinggi pada fakultas Tarbiyah jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Sunan Gunung Djati Cirebon tahun 1995. Pada tahun 2005 penulis diangkat sebagai guru dalam naungan Kementrian Agama yang ditugaskan di MTs Nurul Huda Cimanggu Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka. Pada tahun 2009 penulis mengikuti PLPG mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat ini penulis aktif kuliah di STKIP Yasika Majalengka pada program studi S1 PBSI semester VI, hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen nyata untuk memperdalam dan mempertajam pengetahuan tentang pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia.